Selanjutnya
Bupati berpesan supaya selama proses penilaian senantiasa berkoodinasi
dengan memberikan informasi sejelas-jelasnya dan sebaik mungkin
mengenai kegiatan Posyandu yang dinilai oleh Tim Penilai. "Sehingga
pelaksanaan penilaian berjalan dengan efektif dan efisien," ujarnya.
Sementara
itu sambutan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang dibacakan oleh
Kepala BPMD Provinsi Jawa Barat, H. Arifin Kertakusumah menyampaikan
bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bertekad menjadikan
Posyandu sebagai centre of excellence atau puseur kautamian yaitu pusat
berbagai pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Untuk
cita-cita tersebut Pemprov mengeluarkan kebijakan revitalisasi
posyandu dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp 50 milyar sejak tahun
2011. "Arah revitalisasi tersebut ialah Posyandu terintegrasi atau
Posyandu generasi ketiga yaitu posyandu yang mampu memberikan terhadap
berbagai permasalahan masyarakat," ujarnya.
Permasalahan
dan tantangan yang perlu mendapat perhatian diantaranya laju
pertumbuhan penduduk 1,89 per tahun yang membawa implikasi pada
pembangunan kesehatan dengan program imunisasi, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
Selanjutnya
ialah kematian ibu melahirkan dan kematian bayi. Dari data Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2011 terjadi kematian ibu
sebanyak 837 kasus dan kematian bayi sebanyak 4688 kasus.
Hal
ini menjadi tantangan sehubungan dengan tekad Pemerintah Jawa Barat
untuk mencapai Indek Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 80. "Sedangkan
salah satu komponennya ialah indeks kesehatan yang ditunjukkan oleh
usia harapan hidup yang dipengaruhi oleh tinggi rendahnya angka
kematian ibu dan bayi," sambungnya.
Tantangan
lainnya ialah pelayanan kesehatan penyakit menular berbahaya seperti
TB dan HIV/AIDS yang cenderung meningkat. Hal ini tidak lepas dari
rendahnya kualitas lingkungan hidup yang jauh dari perilaku hidup
sehat.
Oleh
karenanya dengan cara merevitalisasi keberadaan Posyandu dengan
meningkatkan jalinan kerja sama lintas sektoral. "Yang menjadi kuncinya
ialah jalinan kerjasama lintas sektor," imbuhnya.
Pada
kesempatan ini Pemprov Jawa Barat menyerahkan bantuan timbagan bayi
untuk kegiatan Posyandu. Secara simbolis bantuan diterima oleh Ketua
Penggerak PKK Kab. Subang, Dewi Ojang.
Kegiatan
ini dihadiri oleh unsur Muspida, para camat, perwakilan puskesmas, UPT
BPM KB, kader Posyandu Posyandu dan anggota TP PKK se Kabupaten
Subang.
Untuk
Subang, kata Kepala BPM-KB Kab Subang, Nanang Wikanda, mengenai
revitalisasi Posyandu telah siap. Kegiatannya dilakukan dengan cara
gotong royong. Dengan cara gotong royong akan memudahkan gerak dalam
revitalisasi Posyandu di Subang.
Tim
penilai kemudian melanjutkan kegiatan penilaian ke lokasi Posyandu
yang akan dinilai yaitu Posyandu Mawar Merah di Desa Palasari Kecamatan
Ciater dan Posko Kesatuan Kecamatan Ciater.sumber: reportersubang.com
Posting Komentar